Kebahagiaan itu sederhana, kawan!

“Sering kali hal-hal yang dianggapkecil berdampak penyesalan besar jika kita remehkan. Begitupun jugakebahagiaan, perasaan yang tampaknya sederhana tapi kalau diabaikan kita takmampu membelinya.”

Anak umur 4-6  tahunan menemukankebahagiaannya pada setiap gendongan kakak dan orangtuanya, dan akan mendapatikepuasan setelah semua pertanyaan yang ia lontarkan terjawab. Benar ‘kan?
Sang istri menemukan kebahagiaannya jika ‘kerja’nya dapat membuat suaminyapun turut bahagia. Iya ‘kan?
Mahasiswa menemukan kebahagiaannya jika sudah memparipurnakan ujian,-dan kalau boleh penulis tambahkan- Mahasiswa bahagia saat turunnya mukafaah. Setuju banget ‘kan?
Para pengusaha muslim kampus–istilah penulis -, menemukankebahagiaannya saat isi kantong plastic mereka sudah terjual. Bukankah begitu?

Ingat Waktu

Flickr Images

Flag Counter